Hikayat Merpati Mas dan Merpati Perak, dari Museum NasionalDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1984 - 176 pages Romanized text of a Malay classic, transliterated from Jawi manuscript no. ML249 in the Museum Nasional, Jakarta. |
From inside the book
Results 1-3 of 43
Page 66
Halaman 94. dan keluar kecap dari lubang hidungnya keluar darah. Maka
adalah seorang anak raja yang jatu(h) tengurup di bumi sebab ditubruk sama
anak raja Tuncawasi. Maka anak raja yang tengurup itu tiada dapat bangun lagi
sebab ...
Halaman 94. dan keluar kecap dari lubang hidungnya keluar darah. Maka
adalah seorang anak raja yang jatu(h) tengurup di bumi sebab ditubruk sama
anak raja Tuncawasi. Maka anak raja yang tengurup itu tiada dapat bangun lagi
sebab ...
Page 88
Maka jikalau digetoknya duakali niscaya keluar dua orang dan jikalau digetok
tiga kali keluar tiga orang. Maka Merpati Mas mengetok satu kali maka keluarlah
seorang puteri yang bernama tuan puteri Budiwangi. Maka telah biasalah ia ...
Maka jikalau digetoknya duakali niscaya keluar dua orang dan jikalau digetok
tiga kali keluar tiga orang. Maka Merpati Mas mengetok satu kali maka keluarlah
seorang puteri yang bernama tuan puteri Budiwangi. Maka telah biasalah ia ...
Page 159
tiada undur lagi sampai ia mati keluar nyawanya tiada mendapat satu apa-apa
dan adalah yang maju kembali sebab niatnya minta dipuji orang dan minta
dimasyhurkan padahalnya ia mati di situ seorang tiada yang mengambil perduli
sebab ...
tiada undur lagi sampai ia mati keluar nyawanya tiada mendapat satu apa-apa
dan adalah yang maju kembali sebab niatnya minta dipuji orang dan minta
dimasyhurkan padahalnya ia mati di situ seorang tiada yang mengambil perduli
sebab ...
What people are saying - Write a review
We haven't found any reviews in the usual places.
Other editions - View all
Common terms and phrases
adinda amarahnya ayahanda baiklah bawa(h belun beradu berbetulan berjalan berkata-kata bermain-main bersaudara bersiram beta biduan binasa buat Bujangga Tala burung cokmar dahulu datang dayang-dayang dibawanya dipalu dirinya disuru(h disuru(h)nya Halaman hamba hati hendak hesok hingga hulubalang istana jadi jangan janganlah jau(h jikalau jikalau tiada kakanda kalaukan kamu Kandi katanya keluar kemari kembalilah khabar kulit mutiara lamanya maharaja malam masi(h masuk mati melihat membawa menaru(h mendengar mengadap menteri menyuruhkan merak Merpati Perak musu(h musu(h)nya ngan niscaya ole(h padaku Padang Temurat padanya paduka pahlawan pati Perak patik penjaga pergi pergilah ponggawa pulu(h Purani puteri Sari Rasmi raja-raja rasanya ruma(h rupanya sahut saudagar sebab sekalian Sekar Harum seketika sembah senjata setengahnya sigera sigeralah suda(h suka hatinya Sunca Rama sunggu(h supaya tangannya terlalu amat terlebi(h tiada bertahan tiada terkira-kira tiadalah tuan puteri Budi tuan puteri Budiwangi tuan puteri Sari tuanku tuannya tuju(h tukang pemikat Tun Anggur Tun Dalima Wangi