Hikayat Merpati Mas dan Merpati Perak, dari Museum NasionalDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1984 - 176 pages Romanized text of a Malay classic, transliterated from Jawi manuscript no. ML249 in the Museum Nasional, Jakarta. |
From inside the book
Results 1-3 of 28
Page 10
Setiap kali Merpati Mas dan Merpati Perak datang ke istana menawarkan burung
-burung dagangannya, puteri bersama dayangnya selalu membelinya. Lama
kelamaan puteri Sari Rasmi tertarik hatinya kepada kedua pemuda tampan itu ...
Setiap kali Merpati Mas dan Merpati Perak datang ke istana menawarkan burung
-burung dagangannya, puteri bersama dayangnya selalu membelinya. Lama
kelamaan puteri Sari Rasmi tertarik hatinya kepada kedua pemuda tampan itu ...
Page 11
Pada suatu hari, Merpati Perak mengajak Merpati Mas pergi ke istana membawa
burung-burung hasil pikatannya. Puteri segera menemui mereka dan dalam
kesempatan berbicara ia menanyakan kepada Merpati Mas tentang hal ihwal ...
Pada suatu hari, Merpati Perak mengajak Merpati Mas pergi ke istana membawa
burung-burung hasil pikatannya. Puteri segera menemui mereka dan dalam
kesempatan berbicara ia menanyakan kepada Merpati Mas tentang hal ihwal ...
Page 135
Maka raja pun sigera menyuluhkan masuk. Maka masuklah keempat pahlawan
dengan turun dari kendaraannya, setelah sampai ke dalam istana sigera sujud
menjunjung duli mempersembahkanlah surat itu. Maka pahlawan keempat pun ...
Maka raja pun sigera menyuluhkan masuk. Maka masuklah keempat pahlawan
dengan turun dari kendaraannya, setelah sampai ke dalam istana sigera sujud
menjunjung duli mempersembahkanlah surat itu. Maka pahlawan keempat pun ...
What people are saying - Write a review
We haven't found any reviews in the usual places.
Other editions - View all
Common terms and phrases
adinda amarahnya ayahanda baiklah bawa(h belun beradu berbetulan berjalan berkata-kata bermain-main bersaudara bersiram beta biduan binasa buat Bujangga Tala burung cokmar dahulu datang dayang-dayang dibawanya dipalu dirinya disuru(h disuru(h)nya Halaman hamba hati hendak hesok hingga hulubalang istana jadi jangan janganlah jau(h jikalau jikalau tiada kakanda kalaukan kamu Kandi katanya keluar kemari kembalilah khabar kulit mutiara lamanya maharaja malam masi(h masuk mati melihat membawa menaru(h mendengar mengadap menteri menyuruhkan merak Merpati Perak musu(h musu(h)nya ngan niscaya ole(h padaku Padang Temurat padanya paduka pahlawan pati Perak patik penjaga pergi pergilah ponggawa pulu(h Purani puteri Sari Rasmi raja-raja rasanya ruma(h rupanya sahut saudagar sebab sekalian Sekar Harum seketika sembah senjata setengahnya sigera sigeralah suda(h suka hatinya Sunca Rama sunggu(h supaya tangannya terlalu amat terlebi(h tiada bertahan tiada terkira-kira tiadalah tuan puteri Budi tuan puteri Budiwangi tuan puteri Sari tuanku tuannya tuju(h tukang pemikat Tun Anggur Tun Dalima Wangi