Cerita-cerita sejarah Melayu, Volume 2Fajar Bakti, 1983 |
From inside the book
Results 1-3 of 100
Page 54
... pernah ada yang tersakiti . Caramu memperlakukanku memang istimewa tapi aku tau itu luka yang kau beri . Istimewamu tadi bukan lagi darimu dan nyata adanya tak ada rasa yang kurasa , kau bertindak seolah ... Pernah Pernah Sebodoh Ini ...
... pernah ada yang tersakiti . Caramu memperlakukanku memang istimewa tapi aku tau itu luka yang kau beri . Istimewamu tadi bukan lagi darimu dan nyata adanya tak ada rasa yang kurasa , kau bertindak seolah ... Pernah Pernah Sebodoh Ini ...
Page 97
... pernah mengeluh sedikit pun, sosok yang selalu rela berkorban tanpa pernah menuntut apa pun, sosok yang selalu sabar dan tak pernah lupa mendoakan kebaikan bagi anak-anaknya, saat kita sedang terlelap tidur, ia memilih untuk terjaga di ...
... pernah mengeluh sedikit pun, sosok yang selalu rela berkorban tanpa pernah menuntut apa pun, sosok yang selalu sabar dan tak pernah lupa mendoakan kebaikan bagi anak-anaknya, saat kita sedang terlelap tidur, ia memilih untuk terjaga di ...
Page
... Pernah The best way to explain pernah is by explaining tak pernah first. While tak pernah is aneverĀ«, pernah is just the opposite. This is explained in the following sentences: Saya tak pernah pergi ke Tokyo. I have never been to Tokyo ...
... Pernah The best way to explain pernah is by explaining tak pernah first. While tak pernah is aneverĀ«, pernah is just the opposite. This is explained in the following sentences: Saya tak pernah pergi ke Tokyo. I have never been to Tokyo ...
Other editions - View all
Common terms and phrases
Abu Syahid amat anak-anak anjing Baiklah balai larangan balik ke Melaka batang pisang Bendahara berdiri berjalan berkata berkubukan beta Betara Majapahit Biarlah budak bukit bunuh demikian duduk hadapan Hang Jebat Hang Kasturi Hang Tuah hati hulubalang Iskandar Syah istana itupun jauh Jawa jawab kamu kapal Kassim katanya Kaya kemudian keris kerisnya laka Laksamana lama Maharaja China makin malam Malikul Mansur Malikut Tahir Manjung Mansur Syah masuk mati melihat melompat memandang mendaki mendengar mengadap menjerit Menteri menyerang orangramai Padang Maya Paduka Seri Maharaja pantai Pasai patik pengawal perempuan pergi pernah Perpatih Tulus pintu pokok buluh Puteri Gunung Ledang ramai ramailah Rekan sagu sambil sampai Sang Rajuna Tapa Sang Setia saudagar sayur kangkung sebentar sedang seolah Seri Nara Diraja Setelah Sidi Ali Hisyamuddin Singapura suara surat tepi Tiba-tiba titah todak tombak tuan hamba tuan puteri tuanku Tun Bija Sura Tun Jana Khatib Tun Mamat Tun Perpatih Putih utusan