Cerita-cerita sejarah Melayu, Volume 2Fajar Bakti, 1983 |
From inside the book
Results 1-3 of 26
Page 38
... Kemudian sekumpulan lagi melompat . Kali ini lebih kuat dan lebih jauh naik ke darat . Orangramai undur ke belakang . Tiba- tiba seekor todak melompat amat jauh dan jatuh menju- nam di tengah - tengah orangramai . Ikan itu jatuh lalu me ...
... Kemudian sekumpulan lagi melompat . Kali ini lebih kuat dan lebih jauh naik ke darat . Orangramai undur ke belakang . Tiba- tiba seekor todak melompat amat jauh dan jatuh menju- nam di tengah - tengah orangramai . Ikan itu jatuh lalu me ...
Page 61
... kemudian tunduk lalu me- mandang semula muka Raja Kassim . Seolah - olah ada se- suatu yang hendak dikatakannya . Raja Kassim menung- gu apakah yang hendak dikatakan oleh saudagar kaya itu . Sebentar kemudian saudagar itu menyambung ...
... kemudian tunduk lalu me- mandang semula muka Raja Kassim . Seolah - olah ada se- suatu yang hendak dikatakannya . Raja Kassim menung- gu apakah yang hendak dikatakan oleh saudagar kaya itu . Sebentar kemudian saudagar itu menyambung ...
Page 73
... kemudian Tun Bija Sura pun masuk menga- dap . Tun Bija Sura dengan berpakaian cara Jawa dan keris di belakang . Sebentar kemudian , Betara Majapahit dengan terse- nyum - senyum bangga memanggil Tun Bija Sura sambil menjeling ke arah ...
... kemudian Tun Bija Sura pun masuk menga- dap . Tun Bija Sura dengan berpakaian cara Jawa dan keris di belakang . Sebentar kemudian , Betara Majapahit dengan terse- nyum - senyum bangga memanggil Tun Bija Sura sambil menjeling ke arah ...
Other editions - View all
Common terms and phrases
Abu Syahid amat anak-anak anjing Baiklah balai larangan balik ke Melaka batang pisang Bendahara berdiri berjalan berkata berkubukan beta Betara Majapahit Biarlah budak bukit bunuh demikian duduk hadapan Hang Jebat Hang Kasturi Hang Tuah hati hulubalang Iskandar Syah istana itupun jauh Jawa jawab kamu kapal Kassim katanya Kaya kemudian keris kerisnya laka Laksamana lama Maharaja China makin malam Malikul Mansur Malikut Tahir Manjung Mansur Syah masuk mati melihat melompat memandang mendaki mendengar mengadap menjerit Menteri menyerang orangramai Padang Maya Paduka Seri Maharaja pantai Pasai patik pengawal perempuan pergi pernah Perpatih Tulus pintu pokok buluh Puteri Gunung Ledang ramai ramailah Rekan sagu sambil sampai Sang Rajuna Tapa Sang Setia saudagar sayur kangkung sebentar sedang seolah Seri Nara Diraja Setelah Sidi Ali Hisyamuddin Singapura suara surat tepi Tiba-tiba titah todak tombak tuan hamba tuan puteri tuanku Tun Bija Sura Tun Jana Khatib Tun Mamat Tun Perpatih Putih utusan