Cerita-cerita sejarah Melayu, Volume 2Fajar Bakti, 1983 |
From inside the book
Results 1-3 of 15
Page 19
... jauh sedikit ke atas , dan Si Pantas Jalan dengan kawan - kawannya telah begitu jauh ke atas . Mereka telah merentas jalan dengan bersungguh - sungguh . Walaupun semak belukar amat tebal , tetapi mereka dapat juga merintis jalan . Bila ...
... jauh sedikit ke atas , dan Si Pantas Jalan dengan kawan - kawannya telah begitu jauh ke atas . Mereka telah merentas jalan dengan bersungguh - sungguh . Walaupun semak belukar amat tebal , tetapi mereka dapat juga merintis jalan . Bila ...
Page 38
... jauh mereka lihat todak berbaris melompat mendahului ombak . Ikan todak itu menghala ke pantai , ke arah orangramai yang sedang berdiri memagari pantai . Mereka melihat todak itu makin lama makin dekat , dan ada seekor dua telah tiba ke ...
... jauh mereka lihat todak berbaris melompat mendahului ombak . Ikan todak itu menghala ke pantai , ke arah orangramai yang sedang berdiri memagari pantai . Mereka melihat todak itu makin lama makin dekat , dan ada seekor dua telah tiba ke ...
Page 43
... jauh dari pantai telah dikerahkan supaya datang melawan todak itu . Dan pada malam itu . orang pun mulalah berhimpun . Ada yang mengumpul- kan bangkai todak itu . Dan mereka juga mengumpulkan mayat orang yang telah mati ditikam todak ...
... jauh dari pantai telah dikerahkan supaya datang melawan todak itu . Dan pada malam itu . orang pun mulalah berhimpun . Ada yang mengumpul- kan bangkai todak itu . Dan mereka juga mengumpulkan mayat orang yang telah mati ditikam todak ...
Other editions - View all
Common terms and phrases
Abu Syahid amat anak-anak anjing Baiklah balai larangan balik ke Melaka batang pisang Bendahara berdiri berjalan berkata berkubukan beta Betara Majapahit Biarlah budak bukit bunuh demikian duduk hadapan Hang Jebat Hang Kasturi Hang Tuah hati hulubalang Iskandar Syah istana itupun jauh Jawa jawab kamu kapal Kassim katanya Kaya kemudian keris kerisnya laka Laksamana lama Maharaja China makin malam Malikul Mansur Malikut Tahir Manjung Mansur Syah masuk mati melihat melompat memandang mendaki mendengar mengadap menjerit Menteri menyerang orangramai Padang Maya Paduka Seri Maharaja pantai Pasai patik pengawal perempuan pergi pernah Perpatih Tulus pintu pokok buluh Puteri Gunung Ledang ramai ramailah Rekan sagu sambil sampai Sang Rajuna Tapa Sang Setia saudagar sayur kangkung sebentar sedang seolah Seri Nara Diraja Setelah Sidi Ali Hisyamuddin Singapura suara surat tepi Tiba-tiba titah todak tombak tuan hamba tuan puteri tuanku Tun Bija Sura Tun Jana Khatib Tun Mamat Tun Perpatih Putih utusan