Gula untuk Rakyat (?): Nestapa Petani Tebu dalam Kuasa NeoliberalGula ternyata tidak terlalu manis! Tim periset dari Universitas Brawijaya melakukan penelitian pada petani tebu di Kabupaten Malang dan Sidoarjo. Terjadi sebuah fenomena "peminggiran" terhadap petani tebu, dan lebih parah lagi buruh tebu. Mereka yang bekerja paling berat justru merasakan pahitnya gula. Dapatkan edisi cetak di www.penerbit.urup.or.id |
Contents
11 | |
Repositioning Pabrik Gula Menjadi Industri Berbasis Tebu | 28 |
Budaya Instansi dan Efisiensi Biaya | 43 |
Rendemen Gula dan Disiplin Petani Tebu | 57 |
Ranah Penentuan NFI Petani | 70 |
Doxa Sistem Tengkulak dalam Penentuan NFI | 85 |
Politik Penentuan Harga Pokok Gula | 97 |
Simpulan | 110 |
Simpulan | 123 |
Koperasi Unit Desa | 137 |
Kontrak Usaha Tani | 150 |
Simpulan | 167 |
Bukti Kekayaan | 180 |
Common terms and phrases
adanya agar akuntansi anggota apabila awal bagian bahkan Bapak beliau bentuk berbagai berbeda biaya bisnis budaya bunga buruh tani cukup dana diberikan dilakukan dimana dimiliki giling Gondanglegi harga harga gula harga jual hasil hektar hingga industri gula Jawa jumlah Kabupaten Malang kairan kebijakan kecil kelompok tani kemitraan kerja kesejahteraan ketua keuangan koperasi kredit kualitas lahan lama langsung lelang lembaga luas manajemen masalah maupun melakukan melalui memang memberikan membuat memiliki mencapai mengenai meningkatkan modal nasional organisasi pabrik gula panen pasar pedagang pembiayaan pemilik penawaran pendapatan peneliti penelitian perhitungan perkebunan pernah pertanian pertanian tebu perubahan perusahaan petani tebu PG Krebet pihak pinjaman pokok praktik produk produksi produktivitas program proses pupuk pupuk bersubsidi Rajawali ranah rendah rendemen revitalisasi saat salah sebesar seharusnya sekitar sektor Selain selama semakin sesuai setiap sistem Sjaiful Alim sosial Tabel tanam tanaman tebu tanggal tani tebu tebang tengkulak terjadi terkait tinggi tingkat uang upah utama wilayah